Muslim Sydney Bergerak Hadapi Proposal Anti-Jilbab


SYDNEY (Berita SuaraMedia) – Umat Muslim Australia, termasuk para wanita dan anak-anak, telah melangsungkan sebuah pawai untuk memprotes sebuah proposal yang melarang jilbab di negara tersebut, mengatakan bahwa lesgislasi tersebut dirancang untuk mengobarkan kebencian terhadap umat Muslim.

Larangan terhadap jilbab tersebut diajukan oleh Anggota Parlemen Kristen Demokrat Fred Nile, dan akan diperdebatkan dalam Parlemen New South Wales bulan ini.

Ia tidak mendapatkan dukungan partainya. Perdana Menteri Provinsi New South Wales Australia Kristina Keneally mengatakan bahwa kementeriannya akan menentang rancangan undang-undang yang diajukan oleh anggota parlemen secara pribadi. Ia menyatakan bahwa pelarangan semacam itu tidak mendapatkan tempat dalam masyarakat multi-kulturalnya.

Para wanita dengan plakat melakukan reli dalam jumlah ratusan di sebuah taman di Punchbowl, bagian barat daya Sydney, menurut laporan media setempat.

Seorang pembicara wanita, Umm Jamaal ud-Din, mengatakan dalam reli tersebut bahwa larangan tersebut telah mengisi bahan bakar ketidaktoleranan dan prasangka buruk.

"Apa yang telah rancangan undang-undang tersebut lakukan secara efektif adalah membuka pintu pada elemen rasis di dalam masyarakat Australia, di mana beberapa orang berpikir mereka telah membebaskan tali kekang untuk memfitnah, melecehkan dan bahkan secara fisik menyerang para wanita yang mengenakan jilbab tersebut," ia mengatakan, menambahkan "Apa yang rancangan undang-undang tersebut lakukan adalah menciptakan perselisihan dan ketidakselarasan sosial, memicu ketidaktoleranan dan menciptakan sebuah pemisahan lebih jauh di antara komunitas Muslim dan para sesama warga Australia."

Jamaal ud-Din, seorang ibu dari lima anak dan seorang generasi ketujuh warga Australia, mengatakan bahwa ia telah mengenakan jilbab tersebut selama 17 tahun. "Berkebalikan dari pendapat populer, bagi saya jilbab wajah memiliki hubungan dengan feminisme," ia mengatakan.

"Saya merasa memiliki kuasa oleh kesadaran bahwa saya yang mengendalikan untuk mempertontonkan kecantikan saya kepada siapa saja yang saya pilih, dan fakta bahwa saya dapat bergerak secara bebas di dalam masyarakat tanpa dijadikan subjek dari setiap mata Tom, Dick, dan Harry."

Pimpinan dari Asosiasi Persatuan Muslim yang berbasis di Lakemba, Shady Al-Suleiman, berterimakasih pada para pemimpin partai politik besar untuk penjamin baru mereka bahwa mereka tidak akan mendukung legislasi untuk melarang jilbab tersebut.

Sheikh Shady mengatakan pada perkumpulan sekitar 500 pria, wanita dan anak-anak: "Kita adalah warga Australia yang tinggal di negara ini dan mencintai dan peduli pada negara ini seperti halnya orang lain, dan kami juga memiliki hak untuk menyuarakan pendapat kami dan hari ini kami menyuarakan pendapat kami dengan lantang dan bangga bahwa kami tidak menerima atau metolerir gangguan apapun dalam agama kami atau kepercayaan kami."

"Dan kami mengatakan kepada semua orang – pemerintah, politisi, media – untuk menghentikan mengganggu dalam urusan Muslim."

Bagaimanapun juga, umat Muslim yang lain di Australia menganggap protes tersebut menjadi konter-produktif, karena tindakan-tindakan yang lain telah menyebabkan hasil yang diinginkan dari para politisi yang telah menunjukkan perlawanan mereka terhadap larangan tersebut.

Asosiasi Persatuan Wanita Muslim mengeluarkan sebuah pernyataan untuk menjauhkan dirinya dari keterlibatan dalam protes tersebut.

Petugas eksekutif asosiasi tersebut Maha Abdo mengatakan: "Sementara tidak ada keraguan bahwa komunitas minoritas Muslim di seluruh dunia menghadapi pertentangan yang sengit pada kebebasan beribadah agama mereka, kami tidak akan percaya bahwa sebuah reli komunitas di Lakemba akan berpidato atas kekhawatiran nyata apapun."

Abdo menggambarkan reli akhir pekan tersebut sebagai "terlambat" dan menggelikan.

"Kami telah membuat setiap dukungan untuk menyuarakan kekhawatiran kami, dalam hal ini kami telah sukses," ia mengatakan.

"Kami menyadari bahwa ini tidak akan menjadi akhir dari perdebatan di Australia, untuk masa lalu kami yang telah mengajarkan kami bahwa masalah ini akan muncul lagi dan lagi."

Sebelum reli tersebut, Abdo mengatakan bahwa kemungkinan besar "untuk mengabadikan perasaan takut dan pengorbanan di antara komunitas Muslim, sesuatu yang tidak seharusnya kami promosikan". (ppt/it)

0 komentar for �Muslim Sydney Bergerak Hadapi Proposal Anti-Jilbab�

Leave comment

Recent Post

Coming Soon