SEKILAS SEJARAH SUMPAH MAHASISWA 18 OKTOBER 2009

SEKILAS SEJARAH
SUMPAH MAHASISWA 18 OKTOBER 2009

Telah lama aku menanti momentum bersejarah dalam kehidupan Mahasiswa Indonesia yaitu Pembaca SUMPAH MAHASISWA 18 Oktober 2009, di Bakset Hall Senayan Jakarta. Selama berbulan-bulan acara ini direncanakan oleh semua panitia (Panitia Daerah dan Pusat). Perencanaan Acara Kongres Mahasiswa Islam Indonesia ini Di Mulai dari Mei 2009. Acara ini lahir dari hasil Rapat Badan Eksekutif Koordinator Nasional (BE KORNAS) Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus (BKLDK) yang dilakukan di Universitas Negeri Malang (UM) 14 April 2009.
Awalnya acara ini akan diadakan secara serentak di 5 Pulau Besar Indonesia (Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua), Tetapi Hasil akhir dari semua perencanaan BE KORNAS BKLDK memutuskan acara dipusatkan di Ibu Kota Negara Indonesia yaitu Jakarta.
Setelah itu hasil rapat di informasikan kepada semua jejaring BKLDK di seluruh Indonesia. Semua jejaring BKLDK menyambut hasil Rapat BE KORNAS dengan gegap gempita yang luar biasa. Inilah bukti bahwa Kongres Mahasiswa Islam Indonesia keinginan semua mahasiswa Indonesia.
Acara ini dimunculkan untuk membuktikan ke pada masyarakat Indonesia bahwa Mahasiswa Indonesia tidak semuanya Pragmatis tetapi masih ada mahasiswa yang Idealis untuk mewujudkan Indonesia yang Lebih Baik. Karena pada tahun ini ada PEMILU RI, yang sebagian besar mahasiswa ikut terjun dalam pentas politik atau ikut-ikutan dengan partai yang ada, tanpa mengedepankan Idealisme mereka, sehingga banyak mahasiswa yang terjun karena uang dan kepentingan karir atau jabatan, bukan karena kepentingan rakyat Indonesia yang saat ini banyak mengalami penderitaan yang tak akan pernah henti.
Acara KMII awalnya akan dilakukan 23-24 Oktober 2009 dan dilaksanakan di dalam kampus yaitu di UI atau UIN Jakarta. Akan tetapi karena pihak kampus dalam birokrasinya telah mempersulit perizinan maka panitia mencari dukungan kepada Kementerian Pemuda dan Olah Raga (KEMENPORA) yaitu Dr. Adyaksa Dault. Alhamdulillah mendapatkan Dukungan yang luar biasa, yang akhirnya panitia mendapatkan Rekomendasi dari KEMENPORA. Akhirnya acara KMII pelaksanaannya dimajukan pada 18 Oktober 2009, karena massa jabatan Dr. Adyaksa Dault akan berakhir. Dan tempat pelaksanaannya dilakukan tempatkan di Basket Hall Senayan Jakarta. Selain itu, acara ini juga mendapatkan dukungan dari IPB dengan dikeluarkannya Rekomendasi IPB berkenaan dengan KMII.
Panitia Pusat Kongres Mahasiswa Islam Indonesia merupakan gabungan dari 4 Kampus Besar yang ada di Jakarta dan Bogor yaitu UIN Jakarta, UNJ, UI, dan IPB. Alhamdulillah dalam koordinasi panitia bisa berjalan dengan lancar, walaupun panitia merupakan mahasiswa yang banyak jadwal mata kuliah dan jarak Kampus kami berjauhan. Tetapi sibuk dan jarak bukanlah penghalang bagi kami untuk mengurusi Momen Terbesar Mahasiswa Indonesia.
Selama perjalanan pengurusan acara ini banyak sekali yang panitia pusat alami, baik suka maupun duka. Ada panitia yang motornya rusak dalam perjalanan untuk kumpul rapat, tidak punya ongkos tetapi masih bisa untuk ikut rapat walaupun harus ngutang, HP dan Laptopnya Hilang dalam mengurusi acara ini, Serta panitia yang kecelakaan untuk ketemu dengan Menteri Pemuda dan Olah Raga, semua hal itu terjadi karena panitia bersungguh-sungguh dalam melakukan tugasnya masing-masing.
Hari-hari terakhir yang dialami panitia Pusat sungguh banyak sekali halangan dan tantangan baik itu dari pihak Kepolisian Daerah Jakarta dalam perizinan pelaksanaan, penolakan dukungan, dari Rektor IPB yang mengatakan dia tidak pernah diberitahukan tentang acara ini sama sekali, padahal panitia pusat sudah memberitahukan acara KMII sejak awal, yang akhirnya panitia pusat hilang dukungan dari IPB. Walaupun bagi panitia alasan dari Pihak Polisi dan Rektor IPB tidak masuk akal atau tidak logis.
Dari Pihak kepolisian mengatakan bahwa H -10 dan H +10 dari hari pelantikan Presiden RI tidak boleh ada kegiatan di daerah senayan. Pada saat yang sama ada acara Stasiun TV Nasional pada 16 Oktober 2009, dan KMII pada 18 Oktober 2009 kedua acara sama-sama Skala Nasional dengan massa 3500 – 4000 orang yang dilaksanakan di Basket Hall Senayan Jakarta, kedua acara ini telah masuk hari H -10. Awalnya kedua acara tersebut tidak mendapatkan izin dari POLDA Metro Jaya Jakarta, akan tetapi terjadi diskriminasi yang dilakukan oleh pihak kepolisian dengan memberikan izin kepada Stasiun TV Nasional untuk melaksanakan acaranya, sedangkan KMII tidak mendapatkan izin. Bagi panitia polisi telah melakukan kecurangan, sedangkan untuk memcari tempat ganti pelaksanaan KMII panitia tidak mendapatkan satupun tempat yang ada di Jakarta yang bias menampung 4000 orang kecuali semuanya sudah penuh terisi. Sedangkan panitia ingin melaksanakan di GWW IPB ternyata pihak Rektor tidak mengizinkan tanpa alasan yang dapat diterima oleh akal sehat panitia. Panitia sudah bernegosiasi panjang dari INTELKAM POLDA sampai INTELKAM MABES RI. Tetapi tidak mendapatkan izin sama sekali dan mereka tidak bisa memberikan solusi untuk tempat pengantinnya. POLDA Melarang panitia untuk melaksanakan KMII di daerahnya yaitu Jakarta, Tangerang, Depok, dan Bekasi. Serta mereka mengancam akan membubarkan acara kalau panitia tetap melaksanakan acara masih di daerah wilayah mereka.
Panitia juga telah meminta kepada Menteri Pemuda dan Olah Raga untuk menghubungi KAPOLDA untuk mengizinkan Acara ini dilaksanakan di Basket Hall dengan Jaminan Pribadi Menteri. Akan tetapi Hal itu tetap tidak di anggap oleh pihak Kepolisian.
Panitia tetap bersikeras untuk acara KMII ini bisa dilaksanakan baik itu di Basket Hall atau tempat lain, akan tetapi tiada tempat lagi yang kosong dan mampu menampung peserta 4000 orang, akhirnya dengan berat hati supaya tidak mengecewakan peserta dari berbagai daerah yang sudah di dalam perjalanan kami mengertak polisi untuk mengadakan KMII Jalanan yang awalnya akan dilakukan longmarch dari Basket Hall ke depan Gedung DPR/MPR dengan menyebarkan Press Realease ke semua media cetak dan elektronik supaya Polisi untuk mengizinkan acara dilaksanakan di Basket Hall akan tetapi Polisi malah mengacam. Akhirnya panitia tanpa memberitahukan bahwa acaranya tetap di Basket Hall tetapi diadakan di halamannya.
Pada tanggal 18 Oktober 2009 akhirnya KMII terlaksana di Halaman Basket Hall (walaupun panitia dalam keadaan tegang, ditakutkan akan ada pembubaraan secara paksa dan penangkapan panitia), akan tetapi dari pihak kepolisian ingin berusaha membubarkan, Alhamdulillah dengan pertolongan Allah dengan negosiasi yang panjang Pihak polisi Mengizinkan acara ini tetap berlangsung dan polisi mengizinkan untuk melaksanakan acara di Basket Hall dan dari pihak Kabag. INTELKAM dan DIR. INTELKAM POLDA meminta maaf kepada panitia karena telah tidak mengizinkan melaksanakan acara di Basket Hall (dengan berprasangka buruk bahwa panitia tidak akan bias mengamankan peserta dari kerusuhan atau kericuhan yang dimungkinkan akan terjadi). Walaupun di izinkan panitia tidak memungkinkan untuk melaksanakan acara di Basket Hall karena peserta yang sudah kumpul dan petugas Basket Hall tidak ada.
Inilah Takdir Allah SWT yang telah menentukan atau menetapkan bahwa acara KMII ini harus dilaksanakan di Halaman Basket Hall Bukan di dalamnya. Walaupun acara ini dilaksanakan di luar Basket Hall tetapi Peserta sangat antusias sekali dengan Acara ini dengan semangatnya mereka mengemakan Tahlil dan Takbir dengan mengeluarkan keringat dan air mata. Dan Peserta sangat Serius sekali dengan kesadaran Iman yang Kuat mereka mengucapkan SUMPAH MAHASISWA dengan sepenuh Jiwa, Raga, dan Harta mereka demi perjuangan penerapan Syariah Islam dan Khilafah.
Telah Terbukti nyata bahwa Mahasiswa Indonesia telah menemukan Visi Intelektual menuju Indonesia yang lebih baik dengan mengubah pergerakan mahasiswa yang pragmatis menjadi Ideologis. Maka dengan Bukti 5000 Mahasiswa yang telah bersumpah, Insya Allah Syariah dan Khilafah akan segera terwujud di Indonesia dan Dunia.
Kami Panitia menyerukan kepada semua peserta KMII agar mengajak seluruh kenalan, teman, saudara, tetangga atau lainnya yang masih mahasiswa untuk bergabung menjadi mahasiswa agen perubahan Indonesia dengan bersumpah dan berjuang bersama menerapkan syariah dan menegakkan khilafah di Indonesia dan Dunia dengan mengorbankan harta, raga, dan jiwa mereka.
Ingat, bahwa tantangan perjuangan Islam di Indonesia tidak represif seperti yang dialami oleh saudara-saudara kita di timur tengah, yang mengalami pemukulan, pembunuhan, pemerkosaan, penyiksaan, pembantaian dsb. Dan ingat Janji Allah Itu pasti Terwujud, jika Kita Memperjuangkannya dengan sungguh-sungguh, Insya Allah Kemenangan akan datang. Allahu Akbar !!!

(Zainal Abidin Ketua Panitia Kongres Mahasiswa Islam Indonesia)
GERAKAN SUMPAH MAHASISWA (GSM) 18 OKTOBER 2009

0 komentar for �SEKILAS SEJARAH SUMPAH MAHASISWA 18 OKTOBER 2009�

Leave comment

Recent Post

Coming Soon